C I L O K



Inilah jajanan nostalgiaku. Dulu waktu jaman masih SD ini adalah salah satu jajanan favoritku di sekolah. Cilok atau aci dicolok. Cilok berbahan dasar tepung sagu atau kanji yang dalam bahasa Sunda disebut sebagai aci. Cara memakannya dengan cara dicolok atau ditusukkan memakai tusuk sate atau lidi. Kalau waktu kecil dulu aku menyebutnya dengan nama pentol celup. Bentuknya yang bulat menyerupai bakso sehingga disebut sebagai pentol. Cara memakannya juga dengan ditusuk dengan tusuk sate kemudian dicelupkan ke dalam bumbunya. Masih ingat aja, dulu 1 tusuk isi 4-5 cilok dan bumbu kacangnya ditempatkan dalam wadah sejenis rantang. Kalau kita beli tinggal mencelupkan ke dalam bumbu kacangnya itu atau bisa juga ditempatkan dalam plastik. Ampuun deh...entah udah berapa anak yang mencelupkan ciloknya ke dalam bumbu itu hahahaha. Tapi namanya juga dulu masih anak-anak ya, mana peduli dengan itu yang penting asyik bisa makan cilok rame-rame.

Walaupun bentuknya mirip, tapi cilok berbeda dengan bakso ya. Kalau bakso dalam adonannya pasti memakai daging, baik itu daging sapi, ayam, ikan atau udang. Kalau cilok ya hanya campuran tepung kanji dan tepung terigu aja. Teknik pembuatannya juga berbeda dengan bakso. Cilok ini paling enak dinikmati dengan saus kacang atau juga dengan saus tomat yang sudah diencerkan. Karena tadi akunya males bikin saus kacang, jadinya pakai jalan pintas deh....pakai sambel pecel yang ditambahkan sedikit kecap. Enak juga lho ternyata ^^
Cilok bisa juga jadi jajanan yang lebih spesial lho. Cukup beri isian pada cilok, jadi deh cilok dengan rasa yang berbeda. Bahan isian yang bisa dipakai antara lain adalah keju, telur puyuh rebus, ayam, daging, ikan ataupun bumbu pecel. 

Resep cilok yang kupakai adalah resep milik Bunda Ricke. Sudah cocok dengan resep ini yaitu memakai perbandingan antara tepung sagu dan tepung terigu 1:1. Hasilnya adalah cilok yang lebih empuk. Silahkan disesuaikan dengan selera masing-masing ya. Kalau suka cilok yang lebih kenyal, bisa juga dikurangi terigunya.

C I L O K

Bahan :
200 gr tepung sagu tani
200 gr tepung terigu serbaguna
2 batang daun bawang, iris halus
2 siung bawang putih, haluskan
1 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
1/4 sdt gula pasir
400 ml air kaldu (aku pakai kaldu ayam, bisa juga pakai kaldu sapi atau air biasa)
air secukupnya untuk merebus

Pelengkap :
saus kacang
saus tomat
kecap manis
(aku pakai sambel pecel + kecap manis)

Cara Membuat :
- Campur dan ayak tepung sagu dan tepung terigu. Tambahkan daun bawang, aduk rata dan sisihkan.
- Panaskan air kaldu, tambahkan bawang putih halus, garam, merica bubuk dan gula pasir. Masak hingga mendidih dan angkat dari api.
- Tuang air kaldu panas-panas sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung sambil diaduk rata dan diuleni menggunakan sendok kayu. Uleni hingga elastis dan bisa dipulung. Jangan berpatokan pada jumlah air kaldu pada resep ya, hentikan penambahan air bila adonan dirasa sudah cukup kalis. Apabila adonan masih kering bisa ditambahkan lagi.
- Pulung adonan dan bentuk bulat kecil. Masukkan cilok ke dalam air panas dan lakukan hingga habis.
- Rebus cilok dalam air mendidih hingga mengapung. Biarkan direbus agak lama setelah cilok terlihat mengapung, kurang lebih selama 10-15 menit. Angkat dan tiriskan.
- Masukkan cilok ke dalam wadah kemudian kukus sampai benar-benar matang dan empuk.
- Angkat dan siap disajikan hangat dengan saus kacang atau saus tomat.






Alhamdulillah....lumayan banget untuk obat kangen jajanan waktu kecil dulu. Jangan dibayangkan kalau cilok ini rasanya enak banget ya, kalau mau lebih enak ya makan bakso aja hehehehe. 
Mariii...yang mau bernostalgia dengan jajanan masa kecil, bikin cilok aja ^^